Tugas 2 Perekonomian Indonesia
1. Sumber
pembiayaan pembangunan ada 4
a). Tabungan Sukarela
Tabungan sukarela adalah tabungan
anggota yang besarnya tergantung kemampuan anggota dengan besaran jasa sesuai
kesepakatan anggota yang dirumuskan dalam rapat anggota tahunan (RAT).
b).
Tabungan pemerintah
Tabungan pemerintah adalah kelebihan
pendapatan Negara setelah dikurangi pengeluaran-pengeluaran rutin, tabungan ini
dilaksanakan melalui kebijakan fiscal. Kemudian Tabungan pemerintah merupakan
selisih antara realisasi penerimaan dengan pengeluaran pemerintah.
c). Tabungan paksa
Tabungan
paksa adalah iuran yang dipaksakan kepada wajib pajak oleh pemerintah, pajak
merupakan penerimaan pemerintah atau negara
2.
Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan
berwawasan lingkungan adalah usaha
meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor
lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan
Berkelanjutan.
Contoh
pembangunan berwawasan lingkungan:
1. Membuat
hotel dan kawasan hiburan di tepi pantai, tetapi tidak merusak hutan mangrove
di sekitarnya.
2. Tebang
pilih pohon.
3. Memanfaatkan
sampah bekas sebelum di buang dan menggunakan sebagai barang kerajinan
4. Menghemat
sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, contohnya menghemat penggunaan
minyak bumi dan gas bumi serta batubara.
3.
Rumusan dan komponen pendapatan nasional
1. Produk Domestik Bruto (PDB)
|
|
Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product/GDP) adalah seluruh barang
dan jasa yang dihasilkan seluruh warga masyarakat (termasuk warga negara
asing) suatu negara dalam periode tertentu biasanya satu tahun.GDP dalam
artian lain adalah nilai pasar semua barang dan jasa akhir yang diproduksi
dalam perekonomian selama kurun waktu tertentu.
Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara
yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang
belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP
dianggap bersifat bruto/kotor.
· Pertumbuhan
GDP terjadi, karena:
1. Perubahan
ketersediaan resources
2. Peningkatan
produktifitas efisiensi penggunaan resources
· Pengukuran
GDP
Berdasarkan sirkulasi kegiatan ekonomi, GDP dapat diukur dalam 2(dua)
cara, yaitu sebagai:
1. Total
nilai dari aliran produk akhir
2. Total
biaya atau penghasilan input yang digunakan untuk memproduksi output
Karena profit merupakan konsep residu, maka kedua cara tersebut
menghasilkan total GDP yang sama.
|
|
2. Produk Nasional Bruto (PNB)
|
|
Produk Nasional Bruto (Gross National Product/GNP) adalah seluruh barang
dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu,
biasanya satu tahun, termasuk di dalamnya barang dan jasa yang dihasilkan
warga negara tersebut yang berada/bekerja di luar negeri. Barang dan
jasa yang dihasilkan warga negara asing yang bekerja di dalam negeri, tidak
termasuk GNP.
|
|
3. Produk Nasional Netto (PNN)
|
|
Produk Nasional Netto (Net National Product/NNP) atau produk nasional
bersih adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun
setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti
modal. Penyusutan barang modal atau replacement penggantian
barang modal/penyusutan bagi peralatan produksi yang dipakai dalam proses
produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat
menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
|
|
4. Pendapatan Nasional Netto (Bersih)
|
|
Pendapatan Nasional Bersih (Net National Income/NNI) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima
oleh masyarakat sebagai
pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang
dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan
kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
|
|
5. Pendapatan Perseorangan
|
|
Pendapatan Perseorangan (Personal Income) adalah jumlah seluruh
penerimaan yang diterima perseorangan sebagai balas jasa dalam proses produksi. Pendapatan perseorangan ini dapat juga disebut
pendapatan kotor, karena tidak semua pendapatan perseorangan netto jatuh ke
tangan pemilik faktor produksi, sebab masih harus dikurangi laba yang tidak
dibagi, pajak penghasilan, iuran jaminan sosial maupun pembayaran yang
bersifat transfer payment. Transfer payment adalah
penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini,
melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh
pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas
pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah
pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan
(pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak
dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa
tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun
(iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan
maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi
bekerja).
|
|
6. Pendapatan Bebas atau Pendapatan yang
Sudah Siap Dibelanjakan
|
|
Pendapatan Bebas (Disposable Income/DI) adalah pendapatan yang diterima
masyarakat yang sudah siap untuk dibelanjakan penerimanya. Pendapatan
ini merupakan hak mutlak bagi penerimanya.Disposable
income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi
dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang
bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung
ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
|
7. Pendapatan perkapita
Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu
negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan
nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan
perkapita juga merefleksikan PDB per kapita.
Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan
tingkat pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan perkapitanya,
semakin makmur negara tersebut.
Adapun rumus pendapatan per kapita adalah sebagai berikut :
PDB perkapita = PDB Tahun t : Jumlah Penduduk Pada Tahun t
· Pendapatan
per Kapita dan Pertumbuhan pendapatan perkapita.
Pendapatan perkapita adalah pendapatan rata-rata penduduk. Oleh karena itu,
untuk mendapatkan pendapatan perkapita suatu tahun tertentu adalah
dengan cara membagi pendapatan pada tahun itu dengan jumlah penduduk tahun yang
bersangkutan.
untuk menentukan tingkat pertumbuhan pendapatan perkapita dari tahun ke
tahun dapat ditentukan dengan cara penentuan pertumbuhan pendapatan nasional
riil, yatu dengan rumus sebagai berikut :
PNR2 - PNR1
GT2 = ---------------------- x 100%
PNR1
Keterangan:
GT2 = pertumbuhan pendapatan perkapita yang dinyatakan
dalam persen
PNR2 = pendapatan per kapita pada tahun 2 (tahun yang dicari
pendapatan perkapitanya)
PNR1 = pendapatan perkapita sebelum tahun ke 2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar